BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Tablet
adalah suatu sediaan padat baik yang mengandung maupun tidak mengandung
bahan-bahan tambahan seperti lubricant, disintegrant, diluents atau zat
pengisi, dan zat-zat tambahan yang lainnya.
Ada beberapa macam tablet berdasarkan proses pengerjaannya, yaitu :
Tablet dengan Proses Granulasi Basah (* Wet Granulation ), Tablet dengan proses
Granulasi Kering ( Dry Granulation, dan juga dengan Direct Compress ( Kempa
Langsung ). Seluruh macam tablet tersebut memiliki karakteristik trsendiri. Dan
juga memiliki syarat-syarat tersendiri dalam pembuatannya.
Tablet
merupakan sediaan yang paling diminati karena mudah untuk dikonsumsi dan mudah
dalam pengemasan serta penyimpananya. Dan juga tablet merupakan sediaan yang
dapat diproduksi langsung dalam jumlah besar. Oleh karena itu Tablet sangat
banyak di konsumsi. Dan bahan-bahan obat lebih banyak yang dibuat dalam bentuk tablet. Namun, selain keunggulan
tablet tersebut, adapula kekurangan tablet yang lainnya, seperti, lamanya
diabsorbsi dalam tubuh dibandingkan dengan sediaan obat yang lainnya. Namun,
walaupun dengan berbagai kekurangannya, tablet masih tetap menjadi sediaan yang
paling banyak dikonsumsi dan diproduksi.
Dalam
pembuatan tablet, berbagai bahan dapat digunakan. Tergantung dari formulasi
tablet yang diinginkan. Dalam hal ini, kita berbicara tentang tablet yang
disalut ( Tablet Salut ) . Tablet ini memiliki karakteruistik tertentu yang
mengharuskan tablet tersebut harus di salut. Berbagai syarat bahan yang
dibutuhkan untuk dilakukan penyalutan. Dan berbagai alasan mengapa suatu tablet
harus dilakukan penyalutan,. Ada beberapa macam tablet salut yang akan di bahas
dalam makalah ini. Begitu pula berbagai teknik-teknik penyalutan yang akan
dibahas di dalam makalah ini. Yang akan di bahas pula adalah Tablet salut
Enterik. Semaunya akan dibahas dalam makalah ini.
I.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Mengetahui dan memahami definisi tablet
salut!
2.
Mengetahui pembagian tablet salut!
3.
Mengetahui contoh-contoh tablet salut!
4.
Mengetahui tujuan penyalutan!
5.
Mengetahui dan memahami bahan-bahan yang
perlu penyalutan!
6.
Mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan
tablet salut!
7.
Mengetahui metode-metode penyalutan!
8.
Mengetahui masalah-masalah dalam tablet
salut!
9.
Mengenali alat-alat yang digunakan dalam
penyalutan!
10.
Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi mutu
tablet salut!
BAB II
ISI
A.
Pengertian
Tablet adalah sediaan padat yang dibuat secara kempa – cetak
berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya vbulat mengandung satu jenis pobat
atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Tablet salut (coated tablet) adalah
bentuk sediaan obat (tablet) dimana tablet disalut (diselubungi) menggunakan
gula maupun polimer.
Penyalutan
tteblet yang merupakan salah satu proses farmasetik yang tertua dan sampai
sekarang masih ada dan terus berkembang. Pada awalnya, proses penyalutan
dilakukan terhadap pil. Proses penyalutan sering kali diakui lebih merupakan
suatu seni dari pada suatu ilmu, ini menjadi salah satu faktor yang dapat
menimbulkan berbagai masalah.
Proses
penyalutan menggunakan panci farmasetik didasarkan pada proses yang digunakan
dalam industri permen, yang tekniknya berkembang pesat, bahkan dalam abad
pertengahan. Dewasa ini, kebanyakan panci penyalut dibuat dari baja tahan
karat, sedangkan dulu panci dibuat dari tembaga karena pengeringan dilakukan
dengan sumber panas dariluar panic. Pada penyalutan dengan panci konvensional
tablet yang disalut harus dikerimngkan menggunakan suplai udara yang
dipanaskan. Semetara itu, kelembapan dan debu dari sekitar panci dihilangkan
dengan cara system ekstraksi udara.
B.
Pembagian Tablet Salut
1. Tablet salut enterik
adalah tablet kempa konvensional disalut dengan bahan seperti pengikat atau
derivat selulosa yang tidak hancur di lambung tetapi larut di usus. Penyalut
dapat dibuat dari bahan yang pH-nya tergantung, tidak larut dalam medium asam
lambung tetapi larut pada lingkungan sedikit asam atau lingkungan basa usus. Penyalutan ini digunakan jika obat mengiritasi lambung, kerja
obat ditujukan pada usus seperti pada obat cacing (anthelmentika), dan obat
dinonaktifkan oleh getah lambung.
2. Tablet salut gula
adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis berturut-turut
dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa pewarna. Penyalut ini berguna karena
dapat melindungi bahan obat dengan berperan sebagai barrier terhadap kelembaban
dan udara, menutupi bahan obat yang rasa dan baunya tidak enak dan memperbaiki
penampilan tablet. Salut dapat bervariasi dalam ketebalan dan
warna dari tambahan bahan-bahan celupan ke salut gula.
3. Tablet salut film
adalah tablet kempa yang disalut dengan lapisan tipis berwarna tidak larut air atau tidak berwarna
dari larutan bahan polimer yang hancur dengan cepat dalam saluran pencernaan.
Penyalut film memiliki fungsi yang sama dengan salut gula dengan tambahan
keuntungan yang kurang lebih lebih tahan lama. Dimana
tablet yang disalut
dengan lapisan yang dimuat dengan cara pengendapan zat penyalut dari pelarut
yang cocok. Lapisan selaput umumnya tidak lebih dari 10 % berat tablet. Salut film sekarang ini adalah metode yang lebih disukai untuk
membuat tablet salut. Lebih ekonomis dan memakan waktu, tenaga, biaya yang
minimum dan mendapatkan tablet tahan panas dan pelarut.
C. Contoh-Contoh Tablet
Salut
Tablet salut gula
Tablet multivitamin misalnya
caviplex, enervon c, liviron b-plek
Tablet salut selaput/film
Cholespar, ponstan FCT
Tablet salut enterik
Dulcolax tablet, voltaren
tablet
Tablet Salut Enterik
Tablet Salut Selaput
Tablet Salut Gula
D. Tujuan Penyalutan
1.
Untuk
menutupi rasa, bau, atau warna obat.
2.
Untuk
memberikan perlindungan fisik dan kimia pada obat.
3.
Untuk
mengendalikan penglepasan obat dari tablet.
4.
Untuk
melindungi obat dari suasana asam lambung, dengan menyalutnya dengan salut
enterik tahan asam.
5.
Untuk
menggabungkan obat lain atau membantu formula dalam penyalutan untuk
menghindari tidak tercampurnya obat secara kimia atau untuk menjamin
terselenggaranya penglepasan obat secara berurutan.
6.
Untuk
memperbaiki penampilan obat dengan menggunakan warna khusus dan pencetakan
kontras
E. Bahan-Bahan yang
Harus Disalut
Tablet memiliki banyak bahan-bahan
penambah ( Excipients ) yang digunakan dalam memformulasikanya. Namun,beberapa
bahan memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang mengharuskan tablet
dengn bahan tersebut harus dilapisi dengan bahan penyalut. Adapun bahan-bahan
yang harus disalut adalah :
a. Bahan-bahan
yang pahit. Sehingga apabila bahan ini disalut maka akan menutupi rasa pahit
dari bahan tadi. Sehingga akan lebih mudah dikonsumsi.
b. Bahan
yang rapuh. Penyalutan akan menutupi bahan yang membuat tablet rapuh. Sehingga
akan menghindarkan tablet dari penampilan yang kurang baik seperti Mottling
dll.
c. Bahan
yang dapat mengiritasi lambung. Dengan penyalut, maka bahan ini tidak akan
dipecah di lambung, tetapi akan dipecah di usus. Sehingga tidak akan
mengiritasi lambung lagi.
d. Bahan-bahan
yang di inaktifkan oleh asam lambung. Dengan penyalutan, bahan ini akan
dilindungi dari asam lambung yang akan merusak bahan tersebut.
Jadi, jika tablet mengandung bahan-bahan
yang ada di atas, maka seharusnya tablet tersebut harus di berikan penyalutan
sehingga akan memaksimalkan kerja tablet di dalam tubuh.
F. Keuntungan dan Kerugian
Tablet Salut
Keuntungan tablet salut :
a. menghindari penguraian obat di lambung,
b. efek lebih cepat daripada obat yang ditelan,
c. first pass efek metabolism dapat dihindari
d. menghidari rasa mual akibat menelan obat
e. Lebih stabil
a. menghindari penguraian obat di lambung,
b. efek lebih cepat daripada obat yang ditelan,
c. first pass efek metabolism dapat dihindari
d. menghidari rasa mual akibat menelan obat
e. Lebih stabil
Kekurangan dari tablet salut yaitu:
1. Ukuran
dan bobot dari tablet salut jadi mengakibatkan peningkatan biaya pengemasan dan
pengiriman
2. Kerapuhan
dari penyalut dapat mengakibatkan rentannya tablet terhadap kerusakan yang
mungkin terjadi jika salah ditangani
3. Penyampaian
mutu ekstrik yang tinggi seringkali membutuhkan jasa operator penyalut yang
dengan keterampilan menyalut yang tinggi
4. Pengkilapan
akhir yang dicapai dengan suatu tahap pemolesan dapat membuat pencetakan
menjafi sulit
5. Kerumitan
prosedur, formulasi, dan proses membuat otomisasi lebih sulit
G. Metode Penyalutan
a) Proses penyalutan gula
yang khas meliputi tujuh tahap utama, yaitu :
1. Penyegelan (sealing)
Kebanyakan
formulasi salut yang digunakan dalam proses salut gula adalah akuosa, sedangkan
inti tablet yang berpori dan merupakan absorben kuat diformulasikan untuk
berdisintegrasi dengan cepat jika berkontak dengan air. Salut segel diterapkan
langsung pada inti tablet untuk memisahkan ingredien tablet (terutama zat
aktif) dari air (yang merupakan konstituen utama dari formulasi penyalut) untuk
memastikan stabilitas produk yang baik. Fungsi penyegelan tablet yang kedua
adalah memperkuat inti tablet. Kuantitas bahan yang diterapkan sebagai suatu
salut segel akan bergantung terutama pada tablet dan ukuran bets.
Jika permukaan inti
tidak dilindungi dengan baik, stabilitas produk jadi (fisika dan kimia) dapat
rusak. Maksud penyegelan adalah memberikan perlindungan awal dan mencegah
ingredien tablet inti bermigrasi ke dalam penyalut, dan akhirnya merusak
penampilan produk jadi.
Ada beberapa polimer
yang dapat digunakan sebagai penyalut segel, misalnya selak, zein,
hidroksipropilmetil selulosa (HPMC), polivinil asetat ftalat (PVAP), dan
selulosa ftalat asetat (CAP). Polimer tersebut dilarutkan pada konsentrasi
15-30 % b/b dalam suatu pelarut organic yang sesuai.
Apabila menggunakan
polimer yang tidak larut air sebagai dasar untuk formulasi penyalut segel,
gunakan penyalut yang diperlukan dalam jumlah minimal guna memberi perlindungan
yang sesuai. Kalau tidak, karakteristik pelepasan zat aktif dapat berpengaruh.
2.
Penyalut Dasar (Subcoating)
Penyalutan dasar
adalah tahap inti pertama dari proses salut gula yang membulatkan pinggiran
tablet dan menambah bobot inti. Salut dasar juga membuat pondasi untuk proses
salut gula yang masih akan dilakukan. Setiap kelemahan dalam salut gula akhir
sering disebabkan oleh kelemahan dalam salut dasar.
Untuk mempermudah
pembangunan ini, formulasi salut dasar hampir selalu mengandung pengisi dalam
konsentrasi tinggi, seperti talk, kalsium karbonat, kalsium sulfat, kaolin, dan
titanium dioksida. Selain itu, pembentuk film pembantu seperti akasia, gelatin
atau salah satu turunan selulosa, juga dapat dimasukkan guna menyempurnakan
keutuhan struktur salut.
Untuk mencapai hasil
yang bermutu, selama penyalutan dasar bahan penyalut harus menutup sudut tablet
dan pinggir tablet secara efektif. Oleh karena itu, seleksi bentuk tablet yang sesuai harus dilakukan. Bentuk tablet
dengan sudut minimal, seperti tablet yang dikempa pada pons yang sangat cembung
atau pons radius dwi rangkap, jelas dapat membantu penutupan yang efektif.
Selain itu, ketebalan pinggiran tablet perlu diminimalkan. Jika tidak, tablet
akan lebih sering menempel dan kemungkinan besar dapat terjadi penutupan
pinggiran yang tidak sempurna oleh subsalut.
3.
Pembesaran Dan Pelicinan (grossing dan smoothing)
Untuk membuat suatu produk salut gula yang bermutu, permukaan
yang disalut harus licin dan bebas dari ketidakberaturan sebelum penerapan
salut warna.
Karna persyaratan pelicinan dapat dicapai selama penerapan salut
dasar (subcoat), proses pelicinan lanjut (sebelum salut warna) biasanya tidak
dilakukan lagi. Salut pelican sederhana terdiri atas sirop sukrosa 70% dan
sering mengandung titanium dioksida (1-5 %) sebagai suatu bahan pemburam
(opacifier) atau zat pemutih dan mungkin juga diwarnai dengan pewarnaan lain
guna memberikan suatu dasar yang baik untuk penerapan salut berikutnya.
Jika diperlukan pelicinan dalam jumlah besar, sebagaimana halnya
pada tablet salut dasar yang mempunyai permukaan berlubang-lubang, zat tambahan
lain (seperti talk, kalsium karbonat dan pati jagung) dapat digunakan dalam
konsentrasi rendah untuk mempercepat proses pelicinan.
4.
Penyalutan warna (color coating)
Pewarna yang sesuai dilarutkan dalam sirop penyalut untuk
mendapatkan warna yang diinginkan. Ada dua pendekatan dasar untuk mewarnai
sirop salut gula, masing-masing dengan teknik penyalutan yang berbeda. Kedua
pendekatan ini meliputi penggunaan zat pewarna larut air atau pigmen tidak
larut air.
Akan tetapi, penambahan pigmen kedalam larutan sirop tidak
semudah seperti zat pewarna larut air. Perlu dipastikan agar pigmen dibasahi
sempurna dan terdispersi secara seragam . jadi, penggunaan warna pigmen
konsentrat (pekat) yang tersedia secara komersial biasanya lebih menguntungkan.
5.
Pemolesan (polishing)
Permukaan tablet yang
baru saja disalut warna biasanya masih pudar. Oleh karna itu, tablet perlu
dipoles dengan menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan permukaan tablet
salut yang halus.
Pemolesan dapat
dilakukan menggunakan berbagai tipe peralatan (misalnya kanvas atau panic yang
dilapis malam), termasuk peralatan yang digunakan untuk penerapan salut gula
itu sendiri (yang lebih khas dalam proses yang diotomatiskan).
6.
Pencetakan cap (printing)
Jika tablet yang
disalut gula selanjutnya diberi identitas dengan suatu nama produk, kekuatan
dosis atau logo perusahaan, hal ini harus dilakukan dengan suatu proses
penstempelan.
Secara khas,
penstempelan demikian meliputi penerapan tinta bercak farmasetik pada permukaan
tablet yang disalut dengan suatu proses penstempelan yang dikenal sebagai offset rotogravure.
Tablet salut gula
dapat distempel sebelum atau sesudah pemolesan. Penstempelan sebelum pemolesan
memungkinkan tinta melekat lebih kuat pada permukaan tablet, tetapi tulisan
dapat hilang karna gesekan atau sentuhan pelarut organik selam proses
pemolesan. Penstempelan setelah pemolesan dapat menghindari masalah penggosokan
cap srlam pemolesan, tetapi tinta tidak selalu melekat dengan baik pada
permukaan tablet yang dilapisi malam.
b)
Proses penyalutan selaput
Salut selaput merupakan proses yang sangat rumit dengan
teknologi yang mendekati teknologi untuk kimia polimer, industry perekat, cat
dan rekayasa kimia. Proses salut selaput secara sederhana dapat dijelaskan
sebagai proses yang melibatkan penerapan salut selaput berbasis polimer (dalam
rentang 20-200 µm), pada suatu substrat yang sesuai (tablet, pellet, granul,
kaplet, serbuk obat dan hablur zat aktif obat), jika dibawah kondisi yang
memungkinkan.
H.
Masalah-masalah dalam Tablet Salut
1)
Masalah dalam salut gula
a. Masalah
dengan ketahanan inti tablet
Efek erosi dari
setiap proses penyalutan pada inti tablet telah diketahui. Oleh karena itu,inti
tablet harus cukup kuat untukmenahan tekanan yang dialaminya selama penyalutan.
Jadi, perhatian khusus harus diberikan terhadap pentingnya sifat fisik inti
tablet,seperti kekerasan ,friabilitas dan kecenderungan laminasi. Kegagalan
dalam memperhatikan persoalan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya
fragmentasi tablet selama proses penyalutan.
Fragmentasi tablet
dapat menimbulkan beberapa masalah, misalnya tablet yang pecah pasti tidak
dapat dijual. Tablet harus diperiksa untuk dikeluarkan, selain itu, fragmen
dari tablet yang pecah dapat melekat pada permukaan tablet yang utuh karena
sifat adesifcairan penyalut. Hal ini dapat merusak suatu bagian yang signifikan
dari bets.
b. Masalah mutu tablet jadi
Beberapa masalah pada tablet yang telah
terjadi adalah sebagai berikut:
I. Salut sumbing
Salut gula biasanya
bersifat rapuh sehingga cenderung sumbing jika salah ditangani. Penambahan
sejumlah kecil polimer,seperti selulosa,polivinil pirolidon,gom atau gelatin,
pada berbagai formulasi salut sering membantu meningkatkan keutuhan struktur,
sehingga mengurangi masalah sumbing. Penggunaan berlebihan pengisi dan pigmen
yang tidak larut cenderung meningkatkan kerapuhan salut gula maka hendaknya
sedapat mungkin dihindari.
II. Keretakan
salut
Inti tablet yang
memuai baik selama atau setelah penyalutan mungkin menyebabkan salut retak.
Pemuaian seperti ini dapat disebabkan oleh absorbs lembab oleh inti tablet,
atau mungkin disebabkan oleh relaksasi tekanan dari inti setelah pengempaan .
sorpsi lembab dapat diminimalkan oleh penggunaan salut segel yang
tepat,sedangkan pemuaian karena relaksasi tegang pasca kempa dapat diatasai
dengan memperpanjang waktu antara pengempaan dan permulaan penyalutan gula.
III. Salut
yang tidak kering
Ketidak sanggupan untuk mengeringkan salut gula dengan
baik, terutama salut berbasis sukrosa,sering merupakan suatu indicator adanya
konsentrasi gula invert yang berlebihan, yaitu lebihh dari 5%. Penginversian
sukrosa meningkat dengan membiarkan sirop sukrosa pada suhu yang ditinggikan
dibawah kondisi asam selama periode waktu yang diperpanjang. Kondisi demikian
terjadi apabila larutan salut gula mengandung lak aluminium yang dibiarkan
panas terlalu lama, atau formulasi salut gula inidipanaskan lagi untuk
melarutkan kembali gula yang mulai mengkristal.
IV. Tablet
kembar
Formulasi salut gula bersifat sangat lengket, terutama
jika mulai mongering, dam memungkinkan tablet yang berdekatan melengket. Tablet
kembar atau multitabletsungguh merupakan suatu masalah apabila tablet yang akan
disalut mempunyai permukaan yang datar, yang dapat dengan mudah bersentuhan
satu sama lain. Pemilihan pons tablet yang tepat dapat secara efektif digunakan
untuk meminimalkan masalah.
V. Warna
yang tidak merata
Warna yang tidak merata mempunyai dampak besar pada
penampilan tablet jadi. Distribusi warna yang tidak merata sering terlihat
jelas,terutama pada warna yang gelap, dan merupakan penyebab utama penolakan bets. Banyyak factor yang dapat
berkonstribusi pada masalah ini:
- Distribusi cairan penyalut ynag buruk selama
penerapan. Hal ini dapat disebabkan oleh pencampuran tablet yan buruk dalam
proses penyalutan.
- Migrasi
pewarna larut air sewaktu salut dikeringkan.
- Permukaan
salut dasar yang tidak sama rata ketika menggunakan salut yang diberi warna.
- Pencucian
kembali (washing back) salut warna yang diberi warna pigmen.
- Pengeringan
berlebihan antara masing-masing pemberian warna.
VI. “
Berbunga” dan “Berkeringat”
Residu kelembapan sering menyebabkan suatu masalah.
Sepanjang suatu periode waktu, kelembapan ini dapat berdifusi keluar dan
merusak mutu produk. Konsentrasi sedang kelembapan yang keluar menyebabkan
polesan produk mulai berkabut, fenomena ini sering disebut sebagai “berbunga”.
Keluarnya konsentrasi kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan munculnya
butiran-butiran seperti keringat pada
permukaan tablet. Fenomena kedua ini sering juga disebut berkeringat dan dapat
lebih serius jika tablet disimpan dalam wadah tertutup.
VII.
Menyerupai marmer
Salah satu rahasia untuk mencapai produk salut gula
bermutu tinggi adalah memastikan bahwa warna terdistribusi seragam dalam
lapisan warna. Selain itu, pastikan juga bahwa pada waktu yang sama pada akhir
penerapan salut warna diperoleh permukaan salut yang halus.
2). Masalah dalam
salut selaput (film)
Salut selaput,
sebagaimana salut gula,merupakan suatu proses yang membuat produk yang disalut
mengalami sejumlah tekanan yang signifikan. Efek erosi yang tidak dapat
dihindarkan mempersyaratkan baik produk yang disalut maupun penyalutan itu
sendiri untuk diformulasikan dengan sifat-sifat mekanik yang sesuai untuk
menghindari masalah berkaitan dengan fregmentasi inti serta erosi inti dan
salut.
Formulasi tablet selaput
akuosa lebih mungkin mengalami masalah pembasahan daripada imbangnya yang
berbasis pelarut organic. Interaksi antara salut dan substrat juga mungkin
dipengaruhi oleh tekanan yang terbentuk dalam salut. Tekanan demikian dikaitkan
dengan :
1. Fenomena
penyusutan yang terjadi setelah salut kering
2. Pemuaian/
kontraksi baik dari salut maupun substrat ketika mengalami siklus pemanasan dan
pendinginan dalam proses.
3. Berbagai
factor pemuaian inti lainnya .
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan jika perubahan formula
atau kondisi proses ingin dihindari apabila jika perubahan-perubahan tersebut
tidak memungkinkan oleh peraturan.
I. Terkelupas
Pengelupasan dapat terjadi apabila salut pada dua tablet
yang berdekatan tidak cukup kering sebelum kontak antartablet terjadi. Kerena
salut yang kering sebagian dapat sangat melekat, dua tablet yang berkontak akan
melekat sekali satu sama lain, dan kemudian putus berpisah hanya setelah salut
kering.
Penerapan komposisi salut pada kecepatan yang lebih cepat
daripada kecepatan penguapan air dapat mengakibatkan tablet lewat basah. Dalam
kondisi ini, tablet melekat bersama-sama satu sma lainatau melekat pada panci
tablet ketika tablet berguling. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan
kecepatan penerapan penyalut secara ketat dan meningkatkan suhu udara
pengering.
II.
Kulit jeruk ( kekasaran permukaan )
Untuk keberhasilan proses salut selaput, tetesan cairan
penyalut harus segera kering setelah berkontak dengan permukaan produk
permukaan tablet, tetapi pemeriksaan salut dengan teliti menunjukkan bahwa
salut telah menutup lekukan pada permukaan.
III.
Penambalan logo
Penambalan yang disebabkan oleh penerapan larutan yang
terlalu banyak mengakibatkan salut selaput yang tebal mengisi dan mempersempit
monogram atau garis pembagi dua. Selain itu, jika larutan penyalut diterapkan
terlalu cepat, lewat basah dapat mengakibatkan cairan dengan cepat mengisi dan
tertahan dalam monogram. Pemantauan yang efektif terhadap kecepatan penerapan
salut ddan pengadukan tablet dengan saksama dalam panic akan mencegah
penambalan.
IV. Pelepuhan
Apabila tablet yang disalut memerlukan pengeringan
lanjutan dalam oven, penguapan pelarut yang terlalu cepat dari inti tablet dan
efek suhu tinggi pada kekuatan elastic dan adhesi salut selaput dapat
menyebabkan pelepuhan. Kondisi pengeringan yang lebih ringan diperlukan dalam
hal ini.
V.
Perbedaan warna
Hal ini disebabkan oleh kondisi pemroresan atau formulasi
. komposisi salut biasanya mengandung zat pewarna atau zat pemburam yang
terdispersi . jika komposisi tidak terus menerus diaduk selama penerapan
penyalutan,ingredient yang tidak larut akan mengendap. Formulasi kembali dengan
zat pemlastis dan zat tambahan berbeda merupakan cara terbaik untuk mengatasi
ketidakstabilan salut selaput yang disebabkan oleh ingredient salut.
I.
Peralatan
Penyalutan
a. Panci salut
Panci salut merupakan dasar dari setiap proses salut
kecuali penyalutan yang mengandalkan alat pemrosesan lapisan zat alir (fluid-bed processing equipment). Panci
bertindak sebagai wadah untuk bets produk yang akan disalut, dan merupakan
sarana untuk membuat produk yang disalut dalam gerakan kontinu diseluruh proses
sehingga mempermudah distribusi cairan penyalut yang seragam.
Sepanjang 3o tahun terakhir ini, desain panci salut telah
mengalami beberapa perubahan besar. Teknologi penyalutan telah maju dan
tuntutan untuk pemenuhan persyaratan praktik manufaktur yang baik telah
meningkat.
Lamination
dan Coating
Pan
Kaveri
Metallising & Counting
Fully
Automatic Counting & Filling Machine
b. Alat Penyemprotan Salut
Dalam kebanyakan pengoperasian panci salut modern, salah
satu penekanan utama adalah penyedian cara untuk menerapkan cairan penyalut
secara mekanik guna menghindari teknik manual seperti prosedur sendok tuang.
Walaupun ada kesamaan dalam persyaratan untuk penerapan cairan penyalut secara
mekanik antara proses penyalutan gula penyalutan selaput, terdapat juga
perbedaan-perbedaan tertentu yang hampir pasti mempengaruhi pemilihan peralatan
yang sesuai.
Cairan penyalut gula biasanya mengandung padatan lebih dari
70 % sehingga dapat menjadi sangat kental. Ini sangat berbeda dengan cairan
salut selaput yang jarang mengandung lebih 20 % bahan yang tidak menguap (yang
khususnya berada dalam kisaran 5-15%).
Peralatan penyalutan memerlukan rancangan yang sederhana
saja yang memungkinkan cairan penyalut mengalir pada permukaan produk yang
sedang berjatuhan. Sebaliknya cairan penyalut selaput (tanpa perkecualian)
perlu diterapkan dalam keadaan teratomisasi halus dan secara seragam
didistribusikan lintas permukaan produk yang sedang disalut.
Penerapan mekanik dihubungkan dengan setiap metode
pemasukan dan penyalut lintas permukaan produk yang sedang disalut menggunakan
cara salut cara manual sendok tuang.
Top Spray Granulator
c. Panci Berlubang (Perforated Pan System)
Meskipun banyak kemajuan dari alat penyalut lapisan zat
alir (fluid-bed coating equiment), telah muncul suatu penemuan baru, yakni
panci salut berlubang, yang merupakan rancangan pilihan dalam kebanyakan
penerapan salut selaput (kecuali untuk penyalutan selaput pada serbuk dan
partikulat lainnya).
Walaupun terdapat banyak desain khusus dari tipe alat ini
, dasar dari alat tersebut ialah memungkinkan udara dimasukan kepanci dan udara
ditarik melalui produk yang sedang disalut dan akhirnya dilepaskan. Secara khas
panci salut ini terdiri dari panci agak bersiku-siku dilengkapi dengan buffles pencampur yang berputar pada
sumbu horizontal didalam kabinet tertutup.
Alat yang termasuk panci berlubang ini dalam perdagangan
antara lain sistem Accela-Cota dan sistem Hi-Coater. Udara pengering masuk
kedalam drum, dilewatkan melalui lapisan tablet, dan dihembuskan (dikeluarkan)
melalui drum.
Acella Cota
Mesin Pencetak Tablet
J. faktor yang mepengaruhi
mutu tablet selaput
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
efisiensi pembuatan tablet salut dan kualitas bentuk tablet salut, yaitu :
1. Kecepatan
penguapan pelarut
Kecepatan penguapan pelarut mempengaruhi
langsung kualitas tablet salut dan waktu yang diperlukan untuk membuat tablet
salut. Oleh Karena pentingnya proses penyalutan dalam waktu yang minimum,
meningkatnya kecepatan penguapan pelarut menurunkan waktu yang tersedia untuk
polimer-polimer berinteraksi. Oleh karena itu, jika kecepatan penguapan terlalu
cepat, alat-alat mekanis film akan dirusak karena langsung merusak pada
interaksi polimer. Tekanan uap pelarut dan suhu mempengaruhi kecepatan
penguapan pelarut. Oleh karena itu, suhu yang rendah biasa digunakan untuk
larutan salut.
2. Perubahan
volume udara
Perubahan volume udara akan langsung
mempengaruhi kecepatan mengalirnya larutan salut dan juga merubah pola tanpa
ruang penyalutan.
3. Kelembaban
khusus
Hal ini penting untuk mengontrol kelembaban
tertentu dalam menghangatkan udara dan
karenanya di dalam ruang salut untuk memastikan bahwa kualitas penyalutan tablet dioptimalkan. Jika kelembaban relatif di ruang penyalutan tinggi, pendinginan evaporatif oleh
pelarut mungkin terjadi. Ini pada gilirannya
akan menurunkan suhu udara di bawah titik embun, sehingga kondensasi
air pada
permukaan tablet. Ini akan
mengganggu proses penyalutan,
mengakibatkan adhesi kekurangan lapisan hidrofobik ke permukaan tablet
dan ketidaksempurnaan visual dalam lapisan terbentuk. Oleh karena itu, kontrol dari kelembaban relatif dalam proses pelapisan diperlukan. Kehadiran kelembaban dalam ruang penyalutan mungkin berguna dalam menghilangkan listrik statis yang mungkin terjadi setelah proses penyalutan telah selesai.
mengakibatkan adhesi kekurangan lapisan hidrofobik ke permukaan tablet
dan ketidaksempurnaan visual dalam lapisan terbentuk. Oleh karena itu, kontrol dari kelembaban relatif dalam proses pelapisan diperlukan. Kehadiran kelembaban dalam ruang penyalutan mungkin berguna dalam menghilangkan listrik statis yang mungkin terjadi setelah proses penyalutan telah selesai.
4. Lama
dan kecepatan semprotan salut
Kecepatan semprotan dikontrol dalam proses penyalutan
dan dipilih sesuai dengan kelarutan lapisan pelarut
dalam volume udara dan viskositas.
Di Selain itu, penting untuk memastikan
integritas tetesan (yaitu
meminimalkan tetesan agregasi) selama proses tersebut. Perlu dicatat bahwa
tingkat semprotan yang berlebihan
akan menghasilkan lapisan yang
menunjukkan kurangnya adhesi pada permukaan tablet.
Biasanya proses penyalutan akan melibatkan bahan-bahan pelapisan. Oleh karena itu salah satu
metode ketebalan lapisan pada tablet dapat dimodifikasi adalah untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan dalam ruang
penyalutan. Atau, konsentrasi bahan pelapis dapat
ditingkatkan dalam lapisan solusi. Viskositas
larutan harus diperhatikan
untuk memastikan bahwa viskositas meningkat
tidak membahayakan atomisasi proses, dan secara
khusus ukuran tetesan.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Tablet salut merupakan tablet
yang dibuat dengan cara berturut-turut melapisi masing-masing lapisan tipis
sukrosa atau bahan lain yang sesuai. Tablet salut terbagi tiga, yaitu tablet
salut enteric, tablet salut gula dan tablet salut film
III.2 Saran
1.
Sebaiknya pihak universitas melakukan
kebijakan-kebijakan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya..
2.
Fakultas sebaiknya meningkatkan perhatian di
sektor penyediaan buku dan failitas-fasilits lainnya.
3.
Kepada mahasiswa, agar terus belajar dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada dan jangan berbuat hal-hal yang bersifat
merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Siregar, Charles. 2008. Tekhnologi
Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: EGC
2. Martindale,
(1989),”The Extra Pharmacopeia, 29th Edition”, The Pharmaceutical
Press, London.
3.
King, R. E., (1984),”Dispending
Of Medication, Ninth Edition”, Mack Publishing Company, Philadelphia.
No comments:
Post a Comment