Well enjoy!!!
LOST IN NEVERLAND
Keluarga McCarter
Bulan januari
telah berlalu, membawa angin segar musim semi yang penuh dengan wangi rumput
yang menghijau dan bunga-bunga yang kembali mekar menunjukkan keindahannya. Mereka itu seperti tersenyum menyambut datangnya musim semi, setelah
sekian lama mereka terlelap untuk sementara waktu. Terlihat bunga mawar, yellow-moon, edelweiss dan lilly mekar
di halaman rumah-rumah berwarna pucat. Seakan bunga-bunga tersebut ingin memberi
warna kepada rumah-rumah yang terlihat dingin dan pucat. Hari itu kota London
sangatlah cerah dengan langit biru membentang di atasnya. Matahari bersinar
amat menyilaukan, menghangatkan dan memancarkan sinarnya memasuki
jendela-jendela kaca. Terlihat beberapa orang keluar dari rumahnya dan bergegas
menuju tempat kerja. Terlihat beberapa wanita keluar rumah hanya untuk bisa
menikmati segarnya pagi di musim semi. Menikmati udara yang
hangat….well…sekarang mereka tidak perlu lagi memakai pakaian yang berlapis
lapis untuk keluar rumah. Mereka terlihat senang dan ceria dengan setelan
kantor mereka, dan tidak perlu lagi menanggung beratnya mantel musim dingin.
Hari itu
Victoria Street dilewati oleh beberapa orang yang terlihat sibuk. Di ujung
jalan ini terletak rumah yang nampak sederhana. Cat putihnya memantulkan cahaya
matahari yang menimpanya.. pagarnya terbuat dari kayu yang juga di warnai
dengan warna yang sama dengan warna rumahnya, namun dipercantik dengan hiasan
bunga-bungaan warna-warni yang menjalar di sepanjang pagar membuat rumah itu
terlihat sedikit ceria. Rumputnya pun terlihat sangat hijau dan segar. Rumah
tersebut dihuni oleh keluarga McCarter. Rumah nomor 11 yang berdiri tepat di
ujung jalan Victoria Street, yang terlihat hampir sama dengan rumah-rumah yang
lain. Well,,,saat kau melangkah ke kompleks perumahan ini, kau akan sulit
membedakan rumah-rumahnya. Bentuknya nyaris sama, begitu pula warnanya…sangat
putih dan pucat….tapi begitulah keadaan di Victoria Street, nothing can change it.
Baiklah kita
kembali ke keluarga McCarter. Louisa McCarter sedang tertidur
pulas dengan mimpi yang indah. Serasa ia tak ingin terbangun dari mimpinya.
Namun semuanya buyar saat terdengar gedoran pada pintunya. Ibunya sedari tadi
mengetuk pintu, tapi karena tidak ada respon dari penghuninya, terpaksa ia
menambah sedikit kekuatan pada ketukannya, dan sedikit teriakan.
“LISAAAAAA!!!!
Bangunn!!!! Kau harus ke sekolah!!!” teriak Mrs. McCarter yang hamper saja
tersedak.
Mrs. McCarter
adalah wanita berumur 40 tahun, namun masih terlihat cantik. Tubuhnya tidak
terlalu tinggi karena ia memiliki keturunan Chinese
dari nenek buyutnya. Dengan rambut hitam legam di potong pendek denyan gaya
tahun 80an. Dia tidak biasa berteriak seperti itu, tapi kali ini ia berpikir
harus sedikit berlatih untuk menghadapi anaknya yang satu ini. Lisa memang tipe anak yang amat sangat sulit
untukk bangun pagi. Tapi dengan teriakan seperti itu kurasa semua tetangga
dapat terbangun karenanya.
Lisa pun
terbangun dengan tergesa-gesa dan langsung membuka pintu kamarnya.
“Yaaa….Mom aku
sudah bangun!!!” teriaknya.
“Huh…coba liat
jam berapa sekarang??? 30 menit lagi kau akan terlambat sekolah, sementara kau
belum mandi dan sarapan!” kata ibunya dengan nada sedikit tinggi.
“WHAT????” jerit
Lisa sambil langsung berlari mencari handuknya
“Kenapa Mom
tidak membangunkan ku sedari tadi??” protesnya sambil masuk ke dalam kamar
mandi.
“Ibu sudah
mengetuk pintumu dari 30 menit yang lalu. Kau saja yang tidur seperti mayat.”
Omel ibunya sambil membantu menyiapkan seragam sekolah anaknya.
Lisa hanya mandi
selama 5 menit dan dengan terburu-buru memakai seragam sekolahnya. Setelah
semua selesai, ia menuruni tangga dan menghambur ke dalam dapurnya, dimana ayah
dan kakak laki-lakinya sedang sarapan.
“Good morning
Lis!” sapa Ayahnya. Sedankan kakaknya tidak mengatakan sesuatu.
Well…Mr,McCarter
adalah pria yang cukup tampan di usianya yang sudah hamper menginjak 48 tahun.
Dia berbadan tegap dan atletis. Perawakannya itu juga diturunkan kepada anak
Laki-lakinya, Robby. Sedangkan Lisa sendiri memiliki roman wajah ibunya yang
sedikit original Chinese American
… dengan
tinggi yang sedang dan rambut panjang yang hitam legam seperti ibunya, Lisa
termasuk anak perempuan yang “lumayan”.
Hari itu
adalah hari pertama sekolah setelah liburan Natal usai. Ia bersekolah di
Horace Green High School, sedangkan kakaknya telah diterima di universitas
ternama di London. Tahun ini merupakan tahun terkhir bagi Lisa dan berencana
untuk mengikuti jejak kakaknya. Lisa merupakan gadis yang aktif dan cerdas. Ia
salah satu yang terbaik di kelasnya. Tidak sia-sia ia menggunakan kacamata
berminus 6 tersebut setiap saat. Lisa paling tidak bisa berdandan, dia hanya
bisa fiokus pada pelajarannya, karena itulah kecantikannya tidak terlalu terpancar.
Dan terlihat sedikit culun.
Setelah ia
sarapan dengan tergesa-gesa ia cepat-cepat menuju halaman belakang untuk
mengambil sepedanya. Ia meletakkan tasnya dikeranjang depan sepedanya. Sepeda
itu adalah hadiah dari kakeknya. Ia pun langsung meluncur ke sekolahnya
dengan sepeda kesayangannya itu. Dengan kayuhan yang teratur tapi tetap dapat mengejar keterlambatannya.
**********************************************************************
No comments:
Post a Comment