MAKALAH
GEL
ANTIJERAWAT
OLEH:
ANANDA LISDA PUTRI
N111 10 903
ANATOMI
KULIT
Kulit
adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ
terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat
tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9
meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung
dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata,
penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal
terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. Secara
embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah
epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan
dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu
lapisan jaringan ikat.
EPIDERMIS
Epidermis
adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel
berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel.
Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada
telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh
ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
Epidermis
terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam)
:
1.
Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan
berganti.
2.
Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal
telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3.
Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya
ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel
Langerhans.
4.
Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril,
dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan
kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang
terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih
banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan
Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
5.
Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat
dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis
diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung
letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung
melanosit. Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin
D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan
pengenalan alergen (sel Langerhans).
DERMIS
Merupakan
bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”.
Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan
jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki
sekitar 3 mm.
Dermis
terdiri dari dua lapisan :
·
Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
·
Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Serabut-serabut
kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut
elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia
meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen
saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan
kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput.
Dermis
mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa
derivate epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam
dermis. Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai
nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi
SUBKUTIS
Merupakan
lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak.
Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar
dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah
di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke
dermis untuk regenerasi.
Fungsi
Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan
kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.
VASKULARISASI
KULIT
Arteri
yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan
papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan
subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis,
tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada
epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis
melalui membran
epidermis
FISIOLOGI
KULIT
Kulit
merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah
memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier
infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan
metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan
dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi
mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi
kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah
bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan
keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus.
Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible
loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan
dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi
vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan
melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat
meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh
darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
Jerawat
Jerawat
(bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan
produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran
folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di
muka, dada, belakang dan atas lengan.
Epidemiologi
Munculnya
jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan
oleh perubahan hormon pada remaja Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85%
populasi mengalami jerawat pada usia 12- 25 tahun, 15% populasi mengalaminya
hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan\ baik, gangguan jerawat dapat
menetap hingga usia 40 tahun.
Berdasarkan
sumber lain pengklasifikasian nya ada 3 (sumber medicastore.com)
·
Jerawat ringan, bntuknya masih komedo dengan jumlah lesi kurang dari 30.
·
jerawat sedang (papule), apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125
·
Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.
Penyebab
jerawat
Penyebab
sebenarnya mengapa seseorang mempunyai jerawat dan yang lain tidak punya masih
belum diketahui secara menyeluruh. Beberapa faktor yang menyebabkan jerawat
ialah:
*
Stres
*
Keturunan dari orangtua
*
Aktivitas hormon
*
Kelenjar minyak yang hiperaktif
*
Bakteri di pori-pori kulit
*
Iritasi kulit atau karena garukan
*
Anabolic steroid
*
Pil pengontrol kelahiran / pil KB, namun banyak wanita mengalami penurunan munculnya
jerawat semasa pemakaian pil
*
Berada dalam lingkungan dengan kadar chlorine yang tinggi, terutama chlorinated
dioxins, yang menyebabkan jerawat serius yang disebut Chloracne
Jerawat
terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat.
Tiap pori merupakan pembuka kanal yang disebut folikel. Di dalam folikel
terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu
melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun ketika kelenjar tersebut
menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh
penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.
Permukaan
sumbatan dapat berwarna putih (disebut whiteheads) atau gelap
(disebut
blackheads). Whiteheads berupa pori yang tersumbat yang tidak
mempunyai bukaan, sementara blackheads berupa pori yang terbuka dan
mempunyai permukaan gelap. Jika pecah, maka isi yang terkandung di dalamnya termasuk
minyak dan bakteri dapat menyebar ke sekeliling dan menyebabkan reaksi
peradangan (inflamasi). Jika peradangan terjadi jauh di dalam kulit, jerawat
dapat membesar dan mengeras serta terasa sakit yang disebut kista. Umumnya
jerawat dapat muncul di wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Bagian tubuh
tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak fungsional terbesar.
Diketahui
ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya jerawat, yakni
a. produksi
minyak yang berlebih (sebum),
b. pengelupasan
sel kulit mati yang tidak teratur sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit,
dan
c. adanya
bakteri.
d. Perubahan
hormonal tubuh dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Umumnya perubahan hormonal
ini terjadi pada remaja (baik anak laki-laki maupun anak perempuan); wanita dan
anak perempuan pada 2-7 hari sebelum periode menstruasi; wanita hamil; dan
pasien pengguna obat tertentu seperti kortison, steroid, testosteron, estrogen
dan fenitoin.
Mereka yang disebutkan di atas memiliki faktor
risiko untuk mengalami jerawat.
Adapun
faktor risiko yang lainnya meliputi kontak langsung dengan produk untuk rambut atau
kosmetik yang mengandung minyak; riwayat keluarga berjerawat dimana jika orang tua
berjerawat maka anak mungkin akan berjerawat juga; serta adanya friksi atau
tekanan pada kulit disebabkan hal tertentu seperti telepon atau telepon
selular, helm, kerah baju yang ketat, dan ransel.
Penggunaan
pil KB dan stres juga dapat memperhebat jerawat di kemudian hari. Berbeda
dengan pemikiran kebanyakan orang, makanan hanya memiliki sedikit pengaruh pada
jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun
atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat jerawat
bertambah parah.
Sumber
lain mengatakan :
Jerawat
paling sering menyerang remaja, tetapi bisa terjadi pada semua usia. Keadaan
ini biasanya mulai timbul pada masa pubertas dan bisa berlanjut selama bertahun
tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar
sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit. Perubahan hormonal lainnya
yang juga bisa memicu timbulnya jerawat terjadi pada masa menstruasi,
kehamilan, pemakaian pil KB atau stres. Jerawat seringkali memburuk pada musim
dingin dan membaik pada musim panas, mungkin disebabkan oleh efek sinar
matahari yang menguntungkan. Makanan hanya sedikit berperngaruh atau sama
sekali tidak berpengaruh terhadap timbulnya jerawat, meskipun beberapa
penderita beranggapan bahwa mereka peka
terhadap
makanan tertentu.
Selama
masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebik aktif dan menghasilkan minyak yang
berlebihan. Minyak yang mengering, kulit yang mengelupas dan bakteri berkumpul
dalam pori-pori kulit dan membentuk komedo. Komedo menyebabkan
tersumbatnya aliran minyak dari selubung akar rambut (folikel) ke
pori-pori.
Jika
penyumbatannya parsial, akan timbul bintil hitam; jika penyumbatannya total,
akan timbul bintil putih. Bakteri tumbuh di dalam pori-pori yang tersumbat dan
menguraikan beberapa lemak di dalam minyak yang menyebabkan iritasi kulit. Jerawat
merupakan bintil hitam dan bintil putih yang mengalami iritasi.Jika infeksi dan
iritasi pada jerawat semakin memburuk, bisa terbentuk abses. Jika
terdapat komedo, jerawat dan pustula (lepuhan berisi nanah) tanpa
disertai abses, maka disebut jerawat superfisial. Jika jerawat yang
meradang menyusup ke dalam jaringan kulit di bawahnya dan timbul kista berisi
nanah yang bisa pecah dan berkembang menjadi abses yang lebih besar,
maka
disebut jerawat dalam.
Gejala
Jerawat
biasanya muncul di wajah dan bahu, tetapi bisa menyebar ke batang tubuh, lengan
dan tungkai.
Pada
jerawat dalam infeksi bisa menyebar dan menyebabkan terbentuknya daerah
peradangan
yang lebih luas dan menonjol, kista yang berisi nanah dan abses; yang
kesemuanya
bisa pecah dan meninggalkan jaringan parut. Jerawat superfisial biasanya tidak
meninggalkan jaringan parut.
Menekan
atau mencoba memecahkan bisa memperburuk jerawat superfisial karena
meningkatkan
kemungkinan terjadinya infeksi, peradangan dan pembentukan jaringan
parut.
Berikut
perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat yang
masih
terbilang ringan:
·
Pastikan faktor-faktor yang memperhebat timbulnya jerawat. Hindari bahan kosmetik
yang berminyak atau berlemak, tabir surya, produk pembentuk rambut atau penutup
jerawat. Gunakan produk yang berlabel menggunakan bahan dasar air atau
nonkomedogenik.
·
Basuhlah bagian wajah yang bermasalah itu setiap hari dengan pembersih yang
secara perlahan akan mengeringkan kulit dan menyebabkan folikelfolikel mengelupas.
·
Coba losion jerawat yang dijual bebas (mengandung bahan aktif benzoil peroksida,
resorsinol atau asam salisilat) untuk mengeringkan kelebihan minyak dan
mempercepat pengelupasan.
·
Terkena paparan sinar matahari ringan dan penggunaan lampu matahari secara
hati-hati mungkin bisa menolong. Namun terlampau banyak matahari dapat
menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari.
·
Jaga agar rambut tetap bersih dan tidak menutupi wajah.
·
Amati apakah ada tanda-tanda penyebaran infeksi melewati pinggiran jerawat.
·
Kecuali jelas ada makanan tertentu yang memperhebat jerawat, tidak perlu
berhenti mengkonsumsi suatu makanan. Makanan tertentu seperti coklat yang
pernah dianggap menimbulkan jerawat, ternyata secara umum bukan biang
keladinya.
·
Jangan menusuk atau memencet jerawat. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi
atau menimbulkan bekas. Umumnya jerawat bukanlah suatu keadaan medis yang
serius. Jerawat pada kebanyakan kasus akhirnya akan lenyap dengan sendirinya.
Namun jika Anda mengalami jerawat yang menetap atau kista yang telah meradang,
segeralah berkonsultasi dengan dermatologis (dokter spesialis kulit) untuk
menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit lebih lanjut. Jerawat
yang membandel harus diatasi segera.
Prinsip
pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat
pergantian sel kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau
merupakan kombinasi dari keseluruhannya. Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat
tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan
minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat.
Dokter
akan merekomendasikan obat resep yang digunakan di kulit (topikal) atau diminum
(oral). Obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan,
terutama sepanjang trimester pertama karena dapat berpengaruh terhadap janin.
·
Pengobatan topikal.
Losion
jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh bakteri dan mempercepat pengelupasan
sel kulit mati. Losion yang dijual bebas umumnya mengandung benzoil peroksida,
sulful, resorsinol, asam salisilat atau asam laktat sebagai bahan aktifnya.
Produk ini dapat membantu untuk jerawat yang ringan. Jika jerawat tidak
merespon pengobatan ini, dokter dapat memberikan losion yang lebih kuat. Tretinoin
dan adapalene merupakan contoh obat resep topikal yang merupakan turunan
vitamin A. Bekerja dengan mempercepat pengelupasan sel dan mencegah penyumbatan
folikel. Antibiotik topical diperlukan untuk membunuh kelebihan bakteri kulit.
Kombinasi terapi kadang diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal.
·
Antibiotik.
Untuk
jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral diperlukan untuk mereduksi bakteri
dan melawan peradangan. Mungkin diperlukan antibiotik dalam hitungan bulan atau
menggunakan kombinasi dengan produk topikal.
·
Isotretinoin.
Untuk
kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup. Isotretinoin merupakan pengobatan
yang cukup kuat untuk kista atau jerawat yang tidak merespon pengobatan lain.
Obat ini digunakan untuk jerawat yang menjengkelkan. Sangat efektif, namun
diperlukan pengawasan dermatologis karena efek sampingnya. Isotretinoin
dihubungkan dengan kelahiran cacat, sehingga tidak dapat digunakan oleh wanita
hamil dan wanita yang berencana hamil selama perawatan atau beberapa minggu
sebelum perawatan berakhir.
Isotretinoin
dapat meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah dan meningkatkan
kadar enzim hati. Dilaporkan juga terjadi peradangan usus karena penggunaan
isotretinoin.
·
Kontrasepsi oral.
Kontrasepsi
oral termasuk kombinasi norgestimate dan etinil estradiol,n menunjukkan
peningkatan jerawat pada wanita. Kontrasepsi oral dapat menimbulkan efek
samping sehingga penggunaanya harus di bawah pengawasan dokter.
·
Laser.
Laser
dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan kulit.
Laser dapat merusak kelenjar minyak dan menyebabkan minyak yang dihasilkan
lebih sedikit. Terapi ini juga dapat meningkatkan tekstur dan mengurangi bekas
jerawat, sehingga dapat menjadi terapi yang baik untuk jerawat dan bekas
jerawat.
·
Prosedur kosmetik.
Pengelupas
kimia dan mikrodermabrasi mungkin membantu untuk mengontrol jerawat. Prosedur
konsmetik ini lebih efektif jika dikombinasikan dengan perawatan jerawat yang
lain.
Terapi
Sekali
jerawat menghilang, diperlukan lanjutan perawatan untuk mencegah agar
jerawat
tidak kembali. Anda dapat mencegah jerawat baru dengan perawatan sendiri,
seperti mencuci kulit dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh area
yang berjerawat. Berikut beberapa tips untuk mencegah jerawat:
·
Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Dengan mencuci akan memindahkan
kelebihan minyak dan sel kulit mati. Namun terlalu banyak mencuci dapat
mengiritasi kulit. Cuci dengan menggunakan pembersih yang lembut dan bebas
minyak, produk kulit berbahan dasar air.
·
Gunakan krim atau gel jerawat untuk membantu mengurangi kelebihan minyak. Pilih
produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat sebagai bahan
aktifnya.
·
Hindari penggunaan make-up yg berat. Pilih kosmetik tabur yang lebih tidak
mengiritasi.
·
Bersihkan make-up sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik di wajah dapat menutup
pori-pori. Buang make-up yang telah lama dan bersihkan kuas dan aplikator
kosmetik secara teratur dengan air sabun.
·
Gunakan pakaian yang nyaman. Pakaian yang ketat dapat memerangkap panas dan
lembab, sehingga dapat mengiritasi kulit. Jika memungkinkan, hindari tali
pengikat yang
terlalu
rapat, ransel, helm dan alat olahraga yang dapat menimbulkan friksi dengan
kulit.
Mandi
setelah berolahraga atau bekerja yang mengeluarkan keringat. Ini dilakukan
karena minyak dan keringat di kulit dapat menjerat kotoran dan Bakteri
Berikut penjelasan Propionibacterium acnes secara detail
Propionibacterium
acnes terdapat dalam kelompok bakteri corynebacteria. Bakteri ini termasuk
flora normal kulit.Propionibacterium acnes berfungsi pada patogenesis jerawat
dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam
lemak ini dapat mengakibatkan infalamasi jaringan ketiak berhubungan sistem
imun dan mendukung terjadinya akne. Propionibacterium acnes termasuk bakteri
yang tumbuh relatif lambat. Bakteri ini termasuk tipe bakteri anaerob gram
positif yang toleran terhadap udara. Genome dari bakteri ini telah dirangkai
dan sebuah penelitian menunjukkan beberapa gen yang dapat menghasilkan enzim
untuk meluruhkan kulit dan protein,yang mungkin immunogenic(mengaktifkan sistem
kekebalan tubuh).
\
Kelompok
Propionibacterium acnes
Kingdom
: Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Class : Actinobacteriadae
Order : Actinomycetales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Spesies : Propionibacterium acnes
Phylum : Actinobacteria
Class : Actinobacteriadae
Order : Actinomycetales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Spesies : Propionibacterium acnes
Tanda-tanda
penting dari bakteri Propionibacterium acnes adalah berbentuk batang tak
teratur yang tampak pada pewarnaan gram positif. Bakteri ini dapat tumbuh di
udara dan tidak menghasilkan endospora. Bakteri ini dapat berbentuk filamen
bercabang atau campuran antara bentuk batang/filamen dengan bentuk kokoid.
Propionibacterium acnes memerlukan oksigen mulai dari aerob atau anaerob
fakultatif sampai ke mikroerofilik atau anaerob.
Bakteri
Jerawat ini sebagian besar ada pada kulit banyak orang dan berkarateristik commensal (commensal
merupakan sifat dari hubungan 2 organisme yang secara signifikant tidak saling
dirugikan: contoh hubungan antara burung dengan pohon). Ia hidup di daerah asam
lemak (fatty acid) di kantung kelenjar minyak (sebaceous glands) pada kelenjar
minyak (sebum) tersembunyi di dalam pori pori kulit. Untuk lebih jelasnya
perbedaan antara sebaceous glands dan sebum liat gambar yang saya ambil dari
wikipedia disamping. Selain ditemukan di daerah kelenjar minyak bakteri ini
juga bisa ditemukan di daerah Gastrointestinal tract (pencernaan makanan??).
Nama dari Propionibacterium Acnes diambil karena bakteri ini dapat memproduksi atau menghasilkan asam propionik (propionic acid).
Bagaimana Bakteri Jerawat ini bisa menyebabkan Penyakit?
Ketika pori pori kulit terhalang atau "tidak bisa bernafas" maka bakteri yang sifatnya tumbuh dalam lingkungan yang anaerobic (tanpa oksigen) ini menjadi tumbuh sangat cepat dan mengeluarkan banyak bahan kimia untuk merusak jaringan jaringan pada pori pori kulit, dan menjatuhkan bakteri semisal Staphylococcus aureus ke kulit yang kemudian membentuk "luka jerawat" (acne lesion)
Antibiotik : P. Acne dapat di bunuh dengan benzoyl peroxide. Bakteri jerawat ini juga sangat sensitif pada sinar ultraviolet sehingga dapat pula dibunuh dengan menggunakan sinar ultraviolet. Dapat pula di bunuh dengan sinar yang panjang gelombangnya sekitar 405 - 420 nm karena P. Acne juga sangat sensitif pada sinar jenis ini.
Nama dari Propionibacterium Acnes diambil karena bakteri ini dapat memproduksi atau menghasilkan asam propionik (propionic acid).
Bagaimana Bakteri Jerawat ini bisa menyebabkan Penyakit?
Ketika pori pori kulit terhalang atau "tidak bisa bernafas" maka bakteri yang sifatnya tumbuh dalam lingkungan yang anaerobic (tanpa oksigen) ini menjadi tumbuh sangat cepat dan mengeluarkan banyak bahan kimia untuk merusak jaringan jaringan pada pori pori kulit, dan menjatuhkan bakteri semisal Staphylococcus aureus ke kulit yang kemudian membentuk "luka jerawat" (acne lesion)
Antibiotik : P. Acne dapat di bunuh dengan benzoyl peroxide. Bakteri jerawat ini juga sangat sensitif pada sinar ultraviolet sehingga dapat pula dibunuh dengan menggunakan sinar ultraviolet. Dapat pula di bunuh dengan sinar yang panjang gelombangnya sekitar 405 - 420 nm karena P. Acne juga sangat sensitif pada sinar jenis ini.
Kalau berdasarkan sumber lain
pengklasifikasian nya ada 3 (sumber medicastore.com)
Jerawat ringan, bntuknya masih
komedo dengan jumlah lesi kurang dari 30.
jerawat sedang (papule), apabila
jumlah lesi berkisar antara 30-125
Jerawat
besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.
GEL ANTI JERAWAT
BENZOIL PEROKSIDA-HPMC
Gel merupakan sistem
semi padat yang terdiri dari suspensi partikel anorganik kecil atau molekul
organic besar terpenetrasi oleh suatu cairan (3). Sediaan dalam bentuk gel
lebih banyak digunakan karena rasa dingin di kulit, mudah mengering membentuk
lapisan film sehingga mudah dicuci (4). Bahan pembentuk gel yang biasa
digunakan adalah turunan selulosa seperti metal selulosa dan hidroksi propil
metal selulosa. Hidroksi propil metil selulosa dapat menghasilkan gel yang
netral, jernih, tidak berwarna dan tidak berasa, stabil pada pH 3 hingga 11 dan
punya resistensi yang baik terhadap serangan mikroba serta memberikan kekuatan
film yang baik bila mengering pada kulit . Benzoil peroksida adalah salah\ satu
zat yang dapat digunakan untuk menangani jerawat (8), dapat mengurangi jumLah Propionibacterium
acnes yang merupakan
bakteri anaerob penyebab infeksi jerawat (9). Zat ini umumnya digunakan untuk
“acne vulgaris”, aman untuk anak-anak, dewasa dan ibu hamil (8,10). Zatinitelah
tersedia dalam bentuk krim, gel, losio, dan pencuci muka, biasanya digunakan
pada konsentrasi 2,5; 5 dan 10% (9,10). Benzoil peroksida dapat digunakan
tunggal maupun dalam
bentuk kombinasi
(11,12). Gel benzoil peroksida telah banyak beredar di pasaran, HPMC(Hydroxy Propyl Methyl Celullose) telah digunakan
sebagai basis gel tetapi konsentrasi yang digunakan belum diketahui. Untuk itu
diadakan penelitian ini, yang diharapkan dapat memformulasi gel benzoil
peroksida dengan pembawa HPMC yang teruji secara klinik efektif dapat
menurunkan nilai keparahan lesi jerawat.
Master Formula
tiap 15 gr mengandung
benzoilperoksida2,5%
Asam salisilat 1%
HPMC 4%
Metilparaben 0,2%
PG 10%
Mentol 0,05 %
etanol q.s
aquades ad 100%
cara kerja
digerus mentol, as slisilat sambil ditetesi dg etanol kemudian dimasukkan benzoilperoksida digerus homogen (camp.1)
dilarutkan metilparaben dalam PG (camp2)
dibuat larutan HPMC dg menambahkan air panas 20 kali beratnya (camp.3
dimasukkan campuran 1 dan 2 ke camp.3 kemudian didispersikan hingga homogen
dimasukkan dalam wadah
benzoilperoksida2,5%
Asam salisilat 1%
HPMC 4%
Metilparaben 0,2%
PG 10%
Mentol 0,05 %
etanol q.s
aquades ad 100%
cara kerja
digerus mentol, as slisilat sambil ditetesi dg etanol kemudian dimasukkan benzoilperoksida digerus homogen (camp.1)
dilarutkan metilparaben dalam PG (camp2)
dibuat larutan HPMC dg menambahkan air panas 20 kali beratnya (camp.3
dimasukkan campuran 1 dan 2 ke camp.3 kemudian didispersikan hingga homogen
dimasukkan dalam wadah
No comments:
Post a Comment