Flash Effect

Thursday, March 27, 2014


MAKALAH
GEL ANTIJERAWAT






OLEH:
ANANDA LISDA PUTRI
N111 10 903












ANATOMI KULIT
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
EPIDERMIS
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
1. Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3. Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.
4. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.
5. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit. Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans).
DERMIS
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
· Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
· Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivate epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis. Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi
SUBKUTIS
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.
VASKULARISASI KULIT
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran
epidermis
FISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
Jerawat

Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, belakang dan atas lengan.
 Epidemiologi
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12- 25 tahun, 15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan\ baik, gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun.


Berdasarkan sumber lain pengklasifikasian nya ada 3 (sumber medicastore.com)
· Jerawat ringan, bntuknya masih komedo dengan jumlah lesi kurang dari 30.
· jerawat sedang (papule), apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125
· Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.

Penyebab jerawat
Penyebab sebenarnya mengapa seseorang mempunyai jerawat dan yang lain tidak punya masih belum diketahui secara menyeluruh. Beberapa faktor yang menyebabkan jerawat ialah:
* Stres
* Keturunan dari orangtua
* Aktivitas hormon
* Kelenjar minyak yang hiperaktif
* Bakteri di pori-pori kulit
* Iritasi kulit atau karena garukan
* Anabolic steroid
* Pil pengontrol kelahiran / pil KB, namun banyak wanita mengalami penurunan munculnya jerawat semasa pemakaian pil
* Berada dalam lingkungan dengan kadar chlorine yang tinggi, terutama chlorinated dioxins, yang menyebabkan jerawat serius yang disebut Chloracne

Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka kanal yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.
Permukaan sumbatan dapat berwarna putih (disebut whiteheads) atau gelap
(disebut blackheads). Whiteheads berupa pori yang tersumbat yang tidak mempunyai bukaan, sementara blackheads berupa pori yang terbuka dan mempunyai permukaan gelap. Jika pecah, maka isi yang terkandung di dalamnya termasuk minyak dan bakteri dapat menyebar ke sekeliling dan menyebabkan reaksi peradangan (inflamasi). Jika peradangan terjadi jauh di dalam kulit, jerawat dapat membesar dan mengeras serta terasa sakit yang disebut kista. Umumnya jerawat dapat muncul di wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak fungsional terbesar.
Diketahui ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya jerawat, yakni
a.    produksi minyak yang berlebih (sebum),
b.    pengelupasan sel kulit mati yang tidak teratur sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit, dan
c.    adanya bakteri.
d.    Perubahan hormonal tubuh dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Umumnya perubahan hormonal ini terjadi pada remaja (baik anak laki-laki maupun anak perempuan); wanita dan anak perempuan pada 2-7 hari sebelum periode menstruasi; wanita hamil; dan pasien pengguna obat tertentu seperti kortison, steroid, testosteron, estrogen dan fenitoin.
 Mereka yang disebutkan di atas memiliki faktor risiko untuk mengalami jerawat.
Adapun faktor risiko yang lainnya meliputi kontak langsung dengan produk untuk rambut atau kosmetik yang mengandung minyak; riwayat keluarga berjerawat dimana jika orang tua berjerawat maka anak mungkin akan berjerawat juga; serta adanya friksi atau tekanan pada kulit disebabkan hal tertentu seperti telepon atau telepon selular, helm, kerah baju yang ketat, dan ransel.
Penggunaan pil KB dan stres juga dapat memperhebat jerawat di kemudian hari. Berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang, makanan hanya memiliki sedikit pengaruh pada jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat jerawat bertambah parah.
Sumber lain mengatakan :
Jerawat paling sering menyerang remaja, tetapi bisa terjadi pada semua usia. Keadaan ini biasanya mulai timbul pada masa pubertas dan bisa berlanjut selama bertahun tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit. Perubahan hormonal lainnya yang juga bisa memicu timbulnya jerawat terjadi pada masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB atau stres. Jerawat seringkali memburuk pada musim dingin dan membaik pada musim panas, mungkin disebabkan oleh efek sinar matahari yang menguntungkan. Makanan hanya sedikit berperngaruh atau sama sekali tidak berpengaruh terhadap timbulnya jerawat, meskipun beberapa penderita beranggapan bahwa mereka peka
terhadap makanan tertentu.
Selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebik aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan. Minyak yang mengering, kulit yang mengelupas dan bakteri berkumpul dalam pori-pori kulit dan membentuk komedo. Komedo menyebabkan tersumbatnya aliran minyak dari selubung akar rambut (folikel) ke pori-pori.
Jika penyumbatannya parsial, akan timbul bintil hitam; jika penyumbatannya total, akan timbul bintil putih. Bakteri tumbuh di dalam pori-pori yang tersumbat dan menguraikan beberapa lemak di dalam minyak yang menyebabkan iritasi kulit. Jerawat merupakan bintil hitam dan bintil putih yang mengalami iritasi.Jika infeksi dan iritasi pada jerawat semakin memburuk, bisa terbentuk abses. Jika terdapat komedo, jerawat dan pustula (lepuhan berisi nanah) tanpa disertai abses, maka disebut jerawat superfisial. Jika jerawat yang meradang menyusup ke dalam jaringan kulit di bawahnya dan timbul kista berisi nanah yang bisa pecah dan berkembang menjadi abses yang lebih besar,
maka disebut jerawat dalam.
Gejala
Jerawat biasanya muncul di wajah dan bahu, tetapi bisa menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai.
Pada jerawat dalam infeksi bisa menyebar dan menyebabkan terbentuknya daerah
peradangan yang lebih luas dan menonjol, kista yang berisi nanah dan abses; yang
kesemuanya bisa pecah dan meninggalkan jaringan parut. Jerawat superfisial biasanya tidak meninggalkan jaringan parut.

Menekan atau mencoba memecahkan bisa memperburuk jerawat superfisial karena
meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi, peradangan dan pembentukan jaringan
parut.
Berikut perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat yang
masih terbilang ringan:
· Pastikan faktor-faktor yang memperhebat timbulnya jerawat. Hindari bahan kosmetik yang berminyak atau berlemak, tabir surya, produk pembentuk rambut atau penutup jerawat. Gunakan produk yang berlabel menggunakan bahan dasar air atau nonkomedogenik.
· Basuhlah bagian wajah yang bermasalah itu setiap hari dengan pembersih yang secara perlahan akan mengeringkan kulit dan menyebabkan folikelfolikel mengelupas.
· Coba losion jerawat yang dijual bebas (mengandung bahan aktif benzoil peroksida, resorsinol atau asam salisilat) untuk mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
· Terkena paparan sinar matahari ringan dan penggunaan lampu matahari secara hati-hati mungkin bisa menolong. Namun terlampau banyak matahari dapat menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari.
· Jaga agar rambut tetap bersih dan tidak menutupi wajah.
· Amati apakah ada tanda-tanda penyebaran infeksi melewati pinggiran jerawat.
· Kecuali jelas ada makanan tertentu yang memperhebat jerawat, tidak perlu berhenti mengkonsumsi suatu makanan. Makanan tertentu seperti coklat yang pernah dianggap menimbulkan jerawat, ternyata secara umum bukan biang keladinya.
· Jangan menusuk atau memencet jerawat. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi atau menimbulkan bekas. Umumnya jerawat bukanlah suatu keadaan medis yang serius. Jerawat pada kebanyakan kasus akhirnya akan lenyap dengan sendirinya. Namun jika Anda mengalami jerawat yang menetap atau kista yang telah meradang, segeralah berkonsultasi dengan dermatologis (dokter spesialis kulit) untuk menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit lebih lanjut. Jerawat yang membandel harus diatasi segera.

Prinsip pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan kombinasi dari keseluruhannya. Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat.
Dokter akan merekomendasikan obat resep yang digunakan di kulit (topikal) atau diminum (oral). Obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, terutama sepanjang trimester pertama karena dapat berpengaruh terhadap janin.
· Pengobatan topikal.
Losion jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh bakteri dan mempercepat pengelupasan sel kulit mati. Losion yang dijual bebas umumnya mengandung benzoil peroksida, sulful, resorsinol, asam salisilat atau asam laktat sebagai bahan aktifnya. Produk ini dapat membantu untuk jerawat yang ringan. Jika jerawat tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat memberikan losion yang lebih kuat. Tretinoin dan adapalene merupakan contoh obat resep topikal yang merupakan turunan vitamin A. Bekerja dengan mempercepat pengelupasan sel dan mencegah penyumbatan folikel. Antibiotik topical diperlukan untuk membunuh kelebihan bakteri kulit. Kombinasi terapi kadang diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal.
· Antibiotik.
Untuk jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral diperlukan untuk mereduksi bakteri dan melawan peradangan. Mungkin diperlukan antibiotik dalam hitungan bulan atau menggunakan kombinasi dengan produk topikal.
· Isotretinoin.
Untuk kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup. Isotretinoin merupakan pengobatan yang cukup kuat untuk kista atau jerawat yang tidak merespon pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk jerawat yang menjengkelkan. Sangat efektif, namun diperlukan pengawasan dermatologis karena efek sampingnya. Isotretinoin dihubungkan dengan kelahiran cacat, sehingga tidak dapat digunakan oleh wanita hamil dan wanita yang berencana hamil selama perawatan atau beberapa minggu sebelum perawatan berakhir.
Isotretinoin dapat meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar enzim hati. Dilaporkan juga terjadi peradangan usus karena penggunaan isotretinoin.
· Kontrasepsi oral.
Kontrasepsi oral termasuk kombinasi norgestimate dan etinil estradiol,n menunjukkan peningkatan jerawat pada wanita. Kontrasepsi oral dapat menimbulkan efek samping sehingga penggunaanya harus di bawah pengawasan dokter.
· Laser.
Laser dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan kulit. Laser dapat merusak kelenjar minyak dan menyebabkan minyak yang dihasilkan lebih sedikit. Terapi ini juga dapat meningkatkan tekstur dan mengurangi bekas jerawat, sehingga dapat menjadi terapi yang baik untuk jerawat dan bekas jerawat.
· Prosedur kosmetik.
Pengelupas kimia dan mikrodermabrasi mungkin membantu untuk mengontrol jerawat. Prosedur konsmetik ini lebih efektif jika dikombinasikan dengan perawatan jerawat yang lain.

Terapi

Sekali jerawat menghilang, diperlukan lanjutan perawatan untuk mencegah agar
jerawat tidak kembali. Anda dapat mencegah jerawat baru dengan perawatan sendiri, seperti mencuci kulit dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh area yang berjerawat. Berikut beberapa tips untuk mencegah jerawat:
· Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Dengan mencuci akan memindahkan kelebihan minyak dan sel kulit mati. Namun terlalu banyak mencuci dapat mengiritasi kulit. Cuci dengan menggunakan pembersih yang lembut dan bebas minyak, produk kulit berbahan dasar air.
· Gunakan krim atau gel jerawat untuk membantu mengurangi kelebihan minyak. Pilih produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat sebagai bahan aktifnya.
· Hindari penggunaan make-up yg berat. Pilih kosmetik tabur yang lebih tidak mengiritasi.
· Bersihkan make-up sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik di wajah dapat menutup pori-pori. Buang make-up yang telah lama dan bersihkan kuas dan aplikator kosmetik secara teratur dengan air sabun.
· Gunakan pakaian yang nyaman. Pakaian yang ketat dapat memerangkap panas dan lembab, sehingga dapat mengiritasi kulit. Jika memungkinkan, hindari tali pengikat yang
terlalu rapat, ransel, helm dan alat olahraga yang dapat menimbulkan friksi dengan kulit.
Mandi setelah berolahraga atau bekerja yang mengeluarkan keringat. Ini dilakukan karena minyak dan keringat di kulit dapat menjerat kotoran dan Bakteri
Berikut penjelasan Propionibacterium acnes secara detail
Propionibacterium acnes terdapat dalam kelompok bakteri corynebacteria. Bakteri ini termasuk flora normal kulit.Propionibacterium acnes berfungsi pada patogenesis jerawat dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat mengakibatkan infalamasi jaringan ketiak berhubungan sistem imun dan mendukung terjadinya akne. Propionibacterium acnes termasuk bakteri yang tumbuh relatif lambat. Bakteri ini termasuk tipe bakteri anaerob gram positif yang toleran terhadap udara. Genome dari bakteri ini telah dirangkai dan sebuah penelitian menunjukkan beberapa gen yang dapat menghasilkan enzim untuk meluruhkan kulit dan protein,yang mungkin immunogenic(mengaktifkan sistem kekebalan tubuh).
\
Kelompok Propionibacterium acnes
Kingdom : Bacteria
Phylum   : Actinobacteria
Class       : Actinobacteriadae
Order     : Actinomycetales
Family   : Propionibacteriaceae
Genus    : Propionibacterium
Spesies  : Propionibacterium acnes

 Tanda-tanda penting dari bakteri Propionibacterium acnes adalah berbentuk batang tak teratur yang tampak pada pewarnaan gram positif. Bakteri ini dapat tumbuh di udara dan tidak menghasilkan endospora. Bakteri ini dapat berbentuk filamen bercabang atau campuran antara bentuk batang/filamen dengan bentuk kokoid. Propionibacterium acnes memerlukan oksigen mulai dari aerob atau anaerob fakultatif sampai ke mikroerofilik atau anaerob.

Bakteri Jerawat ini sebagian besar ada pada kulit banyak orang dan berkarateristik commensal (commensal merupakan sifat dari hubungan 2 organisme yang secara signifikant tidak saling dirugikan: contoh hubungan antara burung dengan pohon). Ia hidup di daerah asam lemak (fatty acid) di kantung kelenjar minyak (sebaceous glands) pada kelenjar minyak (sebum) tersembunyi di dalam pori pori kulit. Untuk lebih jelasnya perbedaan antara sebaceous glands dan sebum liat gambar yang saya ambil dari wikipedia disamping. Selain ditemukan di daerah kelenjar minyak bakteri ini juga bisa ditemukan di daerah Gastrointestinal tract (pencernaan makanan??).

Nama dari Propionibacterium Acnes diambil karena bakteri ini dapat memproduksi atau menghasilkan asam propionik (propionic acid).

Bagaimana Bakteri Jerawat ini bisa menyebabkan Penyakit?

Ketika pori pori kulit terhalang atau "tidak bisa bernafas" maka bakteri yang sifatnya tumbuh dalam lingkungan yang anaerobic (tanpa oksigen) ini menjadi tumbuh sangat cepat dan mengeluarkan banyak bahan kimia untuk merusak jaringan jaringan pada pori pori kulit, dan menjatuhkan bakteri semisal Staphylococcus aureus ke kulit yang kemudian membentuk "luka jerawat" (acne lesion)

Antibiotik : P. Acne dapat di bunuh dengan benzoyl peroxide. Bakteri jerawat ini juga sangat sensitif pada sinar ultraviolet sehingga dapat pula dibunuh dengan menggunakan sinar ultraviolet. Dapat pula di bunuh dengan sinar yang panjang gelombangnya sekitar 405 - 420 nm karena P. Acne juga sangat sensitif pada sinar jenis ini.




Kalau berdasarkan sumber lain pengklasifikasian nya ada 3 (sumber medicastore.com)
Jerawat ringan, bntuknya masih komedo dengan jumlah lesi kurang dari 30.
jerawat sedang (papule), apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125
Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.





GEL ANTI JERAWAT BENZOIL PEROKSIDA-HPMC
Gel merupakan sistem semi padat yang terdiri dari suspensi partikel anorganik kecil atau molekul organic besar terpenetrasi oleh suatu cairan (3). Sediaan dalam bentuk gel lebih banyak digunakan karena rasa dingin di kulit, mudah mengering membentuk lapisan film sehingga mudah dicuci (4). Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah turunan selulosa seperti metal selulosa dan hidroksi propil metal selulosa. Hidroksi propil metil selulosa dapat menghasilkan gel yang netral, jernih, tidak berwarna dan tidak berasa, stabil pada pH 3 hingga 11 dan punya resistensi yang baik terhadap serangan mikroba serta memberikan kekuatan film yang baik bila mengering pada kulit . Benzoil peroksida adalah salah\ satu zat yang dapat digunakan untuk menangani jerawat (8), dapat mengurangi jumLah Propionibacterium
acnes yang merupakan bakteri anaerob penyebab infeksi jerawat (9). Zat ini umumnya digunakan untuk “acne vulgaris”, aman untuk anak-anak, dewasa dan ibu hamil (8,10). Zatinitelah tersedia dalam bentuk krim, gel, losio, dan pencuci muka, biasanya digunakan pada konsentrasi 2,5; 5 dan 10% (9,10). Benzoil peroksida dapat digunakan tunggal maupun dalam
bentuk kombinasi (11,12). Gel benzoil peroksida telah banyak beredar di pasaran,  HPMC(Hydroxy Propyl Methyl Celullose) telah digunakan sebagai basis gel tetapi konsentrasi yang digunakan belum diketahui. Untuk itu diadakan penelitian ini, yang diharapkan dapat memformulasi gel benzoil peroksida dengan pembawa HPMC yang teruji secara klinik efektif dapat menurunkan nilai keparahan lesi jerawat.






Master Formula

tiap 15 gr mengandung
benzoilperoksida2,5%
Asam salisilat 1%
HPMC 4%
Metilparaben 0,2%
PG 10%
Mentol 0,05 %
etanol q.s
aquades ad 100%
cara kerja
digerus mentol, as slisilat sambil ditetesi dg etanol kemudian dimasukkan benzoilperoksida digerus homogen (camp.1)
dilarutkan metilparaben dalam PG (camp2)
dibuat larutan HPMC dg menambahkan air panas 20 kali beratnya (camp.3
dimasukkan campuran 1 dan 2 ke camp.3 kemudian didispersikan hingga homogen
dimasukkan dalam wadah

No comments:

Post a Comment