Flash Effect

Saturday, March 29, 2014

Metode dan Masalah Pembuatan suppositoria


Metode Pembuatan suppositoria
-          Amfar : 363-365
              Suppositoria dibuat dengan 2 metode umum. Dalam proses yang hot, obat ditambahkan untuk melarutkan basis dan mencampur dibolehkan dalam keadaan dingin setelah dituang ke dalam cetakan. Dalam proses dingin, obat dimasukkan dengan basis yang tidak lunak dan menghasilkan massa keras yang salah satunya oleh tangan atau oleh kempa dalam mesin logam.
               Proses dingin. Lemak coklat dan basis lainnya yang tidak membutuhkan kelunakan secara pencampuran yang terjamin mungkin cara memasukkan suppositoria dengan proses dingin. Metode ini tidak demikian untuk penggunaan pada gliserin gelatin.
                Jumlah yang diinginkan dari parutan lemak coklat dicampurkan dengan obat atau bahan obat dan dimasukkan ke dalam massa plastic dengan bantuan suatu lumping, alu dan spatel. Dalam kuantitas kecil dari pembuatan, minyak mungkin ditambahkan untuk fasilitas p[ada penyiapan massa. Distribusi better dari obat diperoleh jika pertama dicampur dengan hanya suatu porsi atau basis. Sisa dari basis dapat dikerjakan secara berangsur-angsur. Powder seharusnya ditriturat untuk keadaan baik pada subdivisi, ekstrak larut dan ekstrak powder seringkali dimasukkan lebih mudah jika mereka levigated dengan jumlah kecil dari pencairan alcohol dan gliserin. Jumlah kecil dari cairan mungkin diambil dari bahan tambahan netral (lemak bulu domba). Massa akhir harus meremas hingga obat didispersi dengan baik. Massa kemudian dikeraskan dengan menggunakan proses metalik lainnya atau jari. Pengempoaan dari bermacam bentuk diperlihatkan pada gam,bar 161. Sama sekali cocok atau sesuai. Jika press metalik digunakan massa yang diremas baik seharusnya digranulasi dan didinginkan., Penyiapan massa ditempatkan dalam silinder (cetakan oleh es atau es kering) cocok dengan pengisap dimana bagian depan dari massa selesai pada lubang mulut ke dalam cetakan. Cetakan dapat ditukarkan dan diperoleh pada bentuk yang sesuai untuk persiapan dari suppositoria vaginal., rectal san uretra. Penawaran kompresi dingin untungan dari kotak manufaktur, keseragaman dari suppositoria dan penampilan produksi yang superior ketika dibandingkan dengan suppositoria cetyakan tangan.
               Proses peleburan. Persiapan dari lemak coklat suppositoria oleh metode peleburan diperlukan perhatian yang lebih detail lagi. Suhu lebur baik pada suhu dari pencetak harus dikontrol hati-hati. Mengikuti prosedur harus diperhatikan untuk perekonomian pada waktu dan uintuk keungguilan suppositoria :
1.      Parutan dari lemak coklat dijauhkan hati-hati pada partikel besar.
2.      Berat dari preskripsi bahan dan campuran biasa dengan suatu tangkai. Penggunaan dari stirring rod untuk menghindari tekanan biasa diteruskan dengan penggunaan suatu alu. Tempat pencampuran dalam gelas beker kecil.
3.      Panas dai gelas kimia yang besar kira-kira setengah penuh dari air untuk 500C. Waktu mungkin disimpan oleh penggunaan air panas dari ketukan.
4.      Tempat gelas kimia penuh dari preskripsi bahan gelas kimia dari air panas. Beker glass diperbolehkan untuk mengobservasi campuran antara pengerjaan bentuk lainnya dari kotak dan dinding tipis mengurangi kelebihan dari panas yang berlebih. Massa biasanya akan melembut pada 310C dan harus dijaga pada atau dibawah 330C.
5.      Ketika dicampur menjangkau 330C. Salinan gelas kimia sampai    besar kelunakan parsial lemak coklat dan sampai kelihatan keseragaman campuran.
6.      Penuangan campuran padat ke dalam cetakan metal pada suhu ruangan. Setelah satu atau dua menit suppositoria akan menjadi sama. Firm apa : tempat cetakan dalam frezer untuk sekitar 2 menit. Setelah prosedur yang singkat dalam frezer, pembukaan kunci dari cetakan dengan menggunakan tekanan untuk puncak suppositoria. Mereka akan mudah dikancing bebas pada cetakan.
             Jumlah dari  basis yang dibutuhkan untuk tiap suppositoria dipercaya pada ukuiran dari cetakan dan penempatannya dinilai dari obat. Cetakan suppositoria berbeda dalam jumlah dari penampungan basis. Farmasis dapat memastikan kapasitas dari cetakannya oleh volume takaran dan keperluar air untuk mengambilnya.
             Ketika disiapkan suppositoria dalam kuantitas besar dengan tidak cukup nomor dari cetakan dimana untuk menuangkan massa masuk, biasanya akan ditemukan bahwa massa melebur , akan larut membutuhkan pemanasan. Szekely disiapkan yang massanya dileburkan dan ditempatkan pada labu vakum dan satu dari keadaan plastic siphon ditempatkan selesai penghentian dalam puncak dari dewar. Massa melebur mungkin ditransfer dari dewar oleh penghilangan penyedot dari puncak pada siphon.
-          Lachman Industri : 578
          Suppositoria rectal biasanya tidak dikempa sebagai tablet karena jumlah dari cairan pada daerah rectal tidak cukup untuk penghancuran tablet. Basis tablet effervescent dimana berisi natrium bifosfat kering, natrium bikarbonat dan untuk bantuan bahan penghancur, pati atau bagian selulosa mempunyai gambaran sebagai karbonmonoksid. Basis tablet effervescent ini m,emerlukan sejumlah kecil air untuk penghancuran cepat. Pengemp[aan suppositoria rectal dimasukkan dalam atau disemprotkan dengan penyalutan dari larutan polietilenglikol untuk menambah suatu film eksternal untuk memproteksi inti dan untuk bantuan dalam memasukkan ke rectum.
-          PDF Delivery  System : 429
            Suppositoria disiapkan dengan 3 metode : (l) Percetakan dari suatu pelunak, (2) Mengempa, (3) Menggiling dengan tangan dan pembentukan. Metode dalam frekuensi lebih, dikerjakan dalam persiapan dari suppositoria antara skala kecil dan pada skala industri dalam p[ercetakan.
             Pada dasarnya langkah dalam mencetak termasuk (a) Kelunakan dari basis (b) Ketidakcocokan dari banyak obat yang diperlukan (c) Penuangan kelunakan ke dalam molas (d) Memperbolehkan melunak pada cetakan dan pembekuan ke dalam suppositoria (e) Mengatur pembentukan suppositoria dari cetakan. Suppositoria dari lemak coklat, gliserin gelatin, polietilenglikol dan banyak basis suppositoria lainnya yang sesuai untuk penyiapan dari cetakan.
            Suppositoria mungkin disiapkan oleh massa campuran dari basis suppositoria dan obat ke dalam cetakan khusus yang digunakan mesin untuk membuat suppositoria. Dalam persiapan untuk pengempaan ke dalam cetakan, basis suppositoria dan bahan formula lainnya dikombinasikan setelah pencampuran, pergesekan dari proses menyebabklan basis menjadi lembut ke dalam pastelike konsisten. Pada skala kecil lumping dan alu mungkin digunakan. Jika lumping dipanaskan pada air hangat sebelum penggunaan dan kemudian dikeringkan, kelembutan dari basis dan proses pencampuran sangat difasilitasi. Pada skala besar, proses sama mungkin digunakan, dikerjakan dengan dioprasikan dengan mesin gadoni campuran dan menghangatkan bejana pencampuran.
              Dalam persiapan suppositoria dengan mesin pengempa, massa suppositoria ditempatkan ke dalam silinder dimana kemudian ditutup dengan menggunakan tekanan dari satu terakhir, mekanikal atau pembentukan suatu roda dan kekuatan massa dan lainnya berakhir ke dalam cetakan suppositoria atau die.
  Masalah-masalah dalam Pembuatan
-          PDF Delivery System : 98
             Ketidakcocokan dari ekstrak sayuran khususnya pada lemak coklat dapat dimudahkan jika ekstrak dibasahkan dengan sedikit tetesan dari alcohol dan ditarik bagian kecil dari lemak coklat lunak pada obat salep sebelum akhir dari ketidakcocokan. Prosedur ini dibutuhkan dalam distribusi obat seluruhnya pada basis matriks. Ketika materi kristal keras misalnya metbromin, iodine, protein silver- tidak cocok dimasukkan ke dalam suppositoria ini lebih membantu untuk kelarutan dalam jumlah minim dari kelarutan yang sesuai seperti air atau gliserin, lebih dahulu telah dikocok ke dalam basis. Kelarutannya mungkin kemudian terpilih dengan jumlah kecil dari anhidran lanolin, atau lebih disukai ke dalam lemak coklat atau lebih disukai digunakan satu darei basis PGE yang telah didiskusikan sebelumnya.
-          Lachmann Industri : 583
Air dalam suppositoria
            Penggunaan air sebagai pelarut untuk substitusi tidak cocok dalam basis suppositoria seharusnya dihindari untuk menghindari alas an :
1.      Air mempercepat oksidasi dari lemak.
2.      Jika air diuapkan, kelarutan substansi kristal keluar.
3.      Kecuali jika air hadir pada level tinggi signifikan daripada yang dibutuhkan untuk melarutkan obat, air harus dalam jumlah kecil dalam mempermudah absorbsi obat. Absorbsi dari suppositoria berisi air mempertinggi hanya jika pada emulsi minyak dalam air eksik dengan lebih daripada 50% dan air dalam fase luar.
4.      Reaksi antara bahan berisi dalam suppositoria mungkin lebih untuk terjadi dalam kehadiran air kadang-kadang bahan kimia anhidrat digunakan untuk menghindari kemungkinannya.
5.      Ketidakcocokan dari air atau substansi lainnya yang dapat dikontaminasi dengan suatu bakteri atau pertumbuhan jamur mengharuskan penambahan bahan bakteriostatik seperti paraben.
Higroskopik
       Glioseri gelatin  suppositoria kehilangan kelelmbabannya oleh evaporasi dalam iklim kering dan absorbsi kelembaban tinggi. Basis polietilenglikol juga higroskopis. Tingkat kelembaban berubah dalam basis polietilenglikol dipercayai tidak hanya pada kelembaban dan suhu tetapi juga pada rantai panjang dari molekul. Berat molekul dari polimer etilenoksida melepas, mengurangi kapasitas higroskopis dengan suatu tetesan penting untuk 4000 dan 6000 series.
Incompabilitas
         Basis polietilenglikol ditemukan intensif dengan garam logam, asam tannin, aminofilin, kina, inchtamimol, aspirin, benzokain, iodoklorinoksida dan sulfonamide. Banyak bahan kimia yang mempunyai kecenderungan untuk mengkristal dari polietilenglikol missal natrium barbital, asam salisilat dan kamfor. Konsentrasi yang tinggi dari asam salisilat melembutkan polietilenglikol ke dalam basis seperti salep dan aspirin kompleks dengannya. Penisilin G, meskipun stabil pada lemak coklat dan basis lemak lainnya ditemukan decompose dalam basis polietilenglikol. Basis lemak dengan gnifikan hidroksil boleh memberi reaksi dengan bahan asam.
Viskositas
          Viskositas dari massa suppositoria penting dalam manufaktur dari supposditoria dan untuk kelakuan dalam rectum setelah melunak.
Kerapuhan
          Bentuk suppositporia dari lemak coklat sungguh elastic dan  tidak retak, sintetik basis lemak dengan derajat yang tinggi dari hidrigenasi dan kandungan stearat yang tinggi dan oleh karena itu kandungan kelarutan yang tinggi pada suhu ruangan yang biasanya lebih rapuh.
Kepadatan
          Untuk perhitungan jumlah dari obat suppositoria, kepadatan dari basis harus diketahui. Volume dari cetakan sulit, oleh karena itu berat suppositoria individu dapat dipercaya pada kepadatan dari massa.
Volume kontraksi
           Fenomena ini terjadi dalam kebanyakan kelunakan basis suppositoria setelah didinginkan dalam cetakan. Akibat dari manifestasi itu  :
1.      Pelepasan dalam cetakan baik. Ini disebabkan oleh massa penuih pada sebelah cetakan.
2.      Kontraksi formasi lubang pada akhir pembukaan cetakan.
Lubrikan atau agen pelepas cetakan
         Lemak coklat ,menempel pada cetakan suppositoria oleh karena itu kontraksi dari volume menurun.
Faktor pengganti dosis atau takaran
          Jumlash dari basis diulang oleh aktivitas bahan dalam formulasi supopositoria dapat diperhitungkan.
Berat dan volume control
          Jumlah dari aktivitas bahan pada tiap suppositoria dipercayai pada (l) konsentrasinya dalam gravitas spesifik dari basis. (2) Variasi volum antara cetakan dengan mesin yang baik dari cetakan seharusnya diambil volume dari tiap tempat dengan 2% dari penurunan nilai.
II.l.12 Evaluasi Suppositoria
-          Lachman ; 1191
             Literatur dilengkapi dengan metode uji dengan menjamin bahwa tiap lot suppositoria yang dibuat, secara tetap memenuhi standar yang ditetapkan selama pembuatan lot eksperimen awal. Suppositoria akhir secara rutin diperiksa penampilannya, setelah dipotong memanjang, untuk keseragaman campuran tersebut. Suppositoria tersebut diuji bahan-bahan aktifnya untuk menjamin bahwa masing-masing suppositoria isinya sesuai dengan yang diosebut pada etiket. Uji keseran leleh dilakukan untuk mengecek karateristik fisik dan karateristik absorbsi masing-masing batch yang dibuat. Uji keregasan dilakukan untuk memastikan bahwa suppositoria tersebut dapat dikemas dan dikirimkan dengan kerusakan minimal.
             Uji ini disebut juga uji kisaran meleleh makro, dan uji ini merupakan suatu ukuran waktu yang diperlukan suppositoria untuk meleleh sempuirna jika dicelupkan dalam penangas air dengan temperature tetap (37 C). Sebaliknya uji ini kisaran meleleh mikro adalah kisaran leleh yang diukur dalam pipa kapiler hanya untuk basis lemak. Alat yang biasa digunakan untuk mengukur kisaran leleh sempuirna dari suppositopria adalah suatu alat desintegrasi Tablet USP. Suppositoria dicelupkan seluruhnya dalam penangas air yang konstan dan waktu yang diperlukan oleh suppositoria untuk meleleh sempurna atau menyebar dalam air snya diukur.
            Bila penglepasan obat secara invitro diukur dengan menggunakan alat kisaran leleh yang sama. Jika volume air yang mengelilingi suppositoria diketahui maka dengan mengukur alikoat air untuk massa obat yang dikandung pada berbagai interval dalam periode meleleh, suatu kurva waktu terhadap kandungan obat (pada penglepasan obat in vitro) dapat digambar.
Uji pencairan atau uji waktu lunak dari suppositoria rectal
          Suatu modifikasi dari metode yang dikembangkan oleh knowczynsky adalah uji suppositoria akhir lain yang berguna. Uji tersebut terdiri dari pipa U yang sebagian dicelupkan ke dalam penangas air yang bertemperatur konstan. Penyempitan pada satu sisi menahan suppositoria tersebut pada tempatnya dalam pipa. Sebuah batangan dari kaca ditempatkan dibagian atas suppositoria  sampai penyempitan tersebut dicatat sebagai “waktu lunak”. Ini dapat dilaksanakan pada berbagai temperature dari 35,5 sampai 37 C sebagai suatu pemeriksaan, pengawasan mutu dan dapat juga dikaji sebagai suatu ukiran kestabilan fisika terhadap waktu. Suatu penangas air dengan elemen pendingin dan pemanasa harus digunakan untuk menjamin pengaturan panas dengan perbedaan tidak lebih dari 0,1 C.
            “Uji melunak” mengukur waktu yang diperlukan suppositoria rectal untuk mencair dalam alat yang disesuaikan dengan kondisi in vivo. Suatu penyaringan melalui selaput semipermeabel yakni pipa selopan, diikat pada kedua ujung kondensor dengan masing-masing ujung pipa terbuka. Air pada 37 C disirkulasi melalui kondensor tersebut pada laju sedemikian rupa sehingga separuh bagian bawah pipa selopan kemppis dan separuh bagian atas membuka. Tekanan hidrostatik   air dalam alat tersebut kira-kira nol ketika pipa tersebut mulai kempis.Bila temperature air dibuat stabil pada 37 C suppositoria turun dan waktu tersebut diukur untuk suppositoria meleleh dengan sempurna dalam pipa tersebut.
Uji kehancuran
          Berbagai larutan sudah disesuaikan untuk memecahkan masalah kerapuhan suppositoria. Uji kehancuran dirancang sebagai metode untuk mengukur keregasan atau kerapuhan suppositoria. Alat yang digunakan untuk uji tersebut terdiri dari suatu ruang berdinding rangkap dimana suppositoria yang diuji ditempatkan. Air pada 37 C dipompa melewati dinding rangkap ruang tersebut. Dan suppositoria diisi ke dalam dinding dalam yang kering, menipang lempeng dimana suatu dinding diikatkan. Ujung lain dari batang tersebut terdiri dari lempeng lain dimana beban digunakan. Uji dihubunbgkan dengan penempatan 600 g diatas lempeng datar. Pada interval waktu 1 menit , 200 g bobot ditambahlkan dan bobot dimana suppositoria rusak adalah titim hancurnya atau gaya yang menentukan karateristik keregasan dalam kerapuhan suppositoria tersebut. Suppositoria dengan bentuk-bentuk berbeda mempunyai titik-titik hancur yang berbeda pula. Titik hancur yang dikehendaki masing-masing bentuk suppositoria yang berartikan ragam   ini ditetapkan sebagai level yang ,menahan kekuatan (gaya) hancur yang disebabkan oleh berbagai tipe penggunaan yakni produksi, pengemasan, pengiriman dan pengangkutan dalam penggunaan untuk pasien.
Uji disolusi
          Pengujian laju penglepasan zat obat dari suppositoria secara in vitro selalu mengalami kesulitan karena adanya pelelehan, perubahan bentuk dan disperse dari medium disolusi. Pengujian awal dilakukan dengan penetapan biasa dalam gelas piala yang mengandung suatu medium.
          Dalam usaha untuk mengawasi variasi pada antarmuka massa atau medium berbagai cara telah dipakai, termasuk keranjang kawat mesh, atau suatu membrane untuk memisahkan ruang sample dari bak reservoir. Sampel yang ditutup dalam pipa dianalisis atau membrane alami juga dapat dikaji. Flow cell digunakan untuk menahan sample ditempatnya dengan kapas, saringan kawat dan yang paling baru dengan manik-manik.












Gambar 19.5 Alat untuk mengukur waktu m,elunak dari suppositoria rectal, dimensi adalah dalam millimeter, skala thermometer terbagi dalam sepersepuluh derajat dan skala yang memadai berkisar dari 32-45 C.
                      
       

                                  

No comments:

Post a Comment